Pada Tanggal
13 Desember 2016 bertepatan dengan 1 bulan terjadinya peristiwa bom di
gereja Oikoumene Samarinda. GMKI Cabang Luwuk yang tergabung dalam kelompok
Cipayung Plus yang ada di kota Luwuk Kab. Banggai SULTENG, melaksanakan
kampanye stop kekerasan terhadap perempuan dan aksi solidaritas kebangsaan. Dalam
kegiatan tersebut hadir pimpinan organisasi Cipayung Plus diantaranya bung
Mahmud (HMI Cab. Luwuk) bung Adrian (IMM Cab. Luwuk) dan Bung Nawi (GMNI Cab .
Luwuk ) beserta dengan pengurus dan anggotanya masing-masing. Aksi yang dimulai
pada pukul 18:00 WITA di sekretariat GMKI Cab. Luwuk, kemudian berlanjut
diperempatan lampu merah (depan RUJAB ketua DPRD Kab Banggai) ditempat ini
perwakilan tiap organisasi baik dari GMKI, HMI,GMNI,IMM menyampaikan orasi
mengenai isu kekerasan terhadap kaum perempuan, mereka mengajak kepada semua
elemen masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada kaum perempuan agar bisa
memperoleh hak hidupnya dan terhindar dari upaya-upaya kekerasan, penindasan,
pelecehan karena ditengah arus globalisasi yang semakin kencang belakangan ini
kaum wanita kebanyakan hanya dijadikan sebagai objek pelampiasan hawa nafsu dan
emosi sesaat dan mengabaikan hak-hak hidup yang seharusnya mereka peroleh.
Disamping itu juga dalam orasi tersebut disampaikan supaya kaum wanita juga
bisa bekerja sama dan membangun hubungan yang serasi dengan kaum pria, supaya
tercipta kesetaraan yang harmonis. Selain berorasi, dalam kegiatan aksi ini
mereka juga membagikan stiker dan setangkai bunga kepada pengguna jalan sebagai
simbol perlindungan terhadap kaum perempuan.
Setelah kurang lebih 90 menit berkampanye, masa
aksi solidaritas ini kemudian melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki sejauh
200 M menuju ke Bundaran Tugu Adipura untuk berkampanye mengenai isu
kebangsaan. Dalam kesempatan tersebut bung Mahmud (ketua HMI Cab. Luwuk),
Yosafat Lakunsing (Ketua GMKI Cab. Luwuk), Adrian (ketua IMM Cab. Luwuk), bung
Nawi (GMNI Cab. Luwuk) secara bergantian menyampaikan orasinya mereka menyuarakan
apa yang menjadi kondisi Bangsa Indonesia Sejak Terlahirnya, dimana kehidupan
berdemokrasi, Kerukunan Antar Beragama, Budaya keberagaman telah Menyatu dalam
Bhineka Tunggal ika terus menjadi slogan bagi Indonesia Sampai Sekarang ini,
belakangan nuansa keindahan dalam rangka hidup bersama diperhadapkan dengan
munculnya faksi-faksi gerakan. Seharusnya kesamaan atas dasar bangsa yang
berdikari, berbudaya, berdemokrasi dan berkeadilan menjadi acuan lahirnya
persatuan sehingga mampu mengatasi berbagai masalah bahaya konflik SARA,
sectarian, radikalisme, terorisme yang memanfaatkan potensi kepelbagaian yang
dimiliki.
Melalui
kesempatan tersebut kelompok Cipayung plus mengajak tokoh-tokoh agama, tokoh
masyarakat, pemuda tetap melakukan langkah-langkah konkret dan komunikasi yang
intens sekaligus mengumandangkan suara kebenaran dengan terus menyerukan
perdamaian dan persatuan dalam semangat ke-bhinekaan untuk menjaga NKRI dari upaya-upaya
provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, aksi solidaritas ini diakhiri
dengan pemasangan lilin untuk menghayati arti natal, serta penyampaian doa
secara bergantian yang disampaikan oleh
Ketua HMI Cab. Luwuk Mahmud dan nona Nurliana Kuban (Kabid PKK & PKP
GMKI Cabang Luwuk), doa dilakukan dengan hikmat dengan penuh penghayatan.
Setelah penyampaian doa, tepat pukul 21 : 26 WITA masa
aksi yang berjumlah 50 an orang kemudian bergerak kembali ke sekretariat GMKI
Cab. Luwuk untuk beramah – tamah dan beristirahat. -Wandy